5 Kesalahan Microstocker Pemula – Jualan Foto di Internet Wajib Baca Ini

5 Kesalahan Microstocker Pemula - Jualan Foto di Internet Wajib Baca Ini

Dulu awal gw jualan foto di internet, itu gada yang ngebimbing, panduan atau tutorial, baik itu yang bentuknya video atau tulisan juga jarang banget, mostly pakai bahasa inggris dan waktu itu jadinya gw cuma bisa trial and eror aja, buat sampe di titik saat ini butuh waktu yang cukup lama. dan karena alasan itu, akhirnya gw memutuskan buat membantu kalian untuk lebih cepat belajar jualan foto nya, salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi kesalahan-kesalahan yang sebaiknya kalian hindari di awal-awal jualan foto di internet.

 

Jadi let’s go kita bahas aja ya 5 kesalahan microstocker pemula yang wajib kalian hindari. Jadi buat kalian yang pengen sukses jualan foto di internet, wajib banget buat tahu kesalahan-kesalahan berikut. dan nomor 5 jadi yang paling penting.

 

Kita mulai dari yang pertama; yaitu ngasal dalam membuat deskripsi dan keyword, kenapa ga boleh ngasal? karena deskripsi dan keyword menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk foto kalian bakal ditemukan oleh calon pembeli untuk kemudian mereka beli dan download.

 

Khusus keyword itu akan jadi acuan utama untuk search engine di microstock agensi dalam pencarian, misal di shutterstock, ketika buyer mereka mencari sebuah foto dengan memasukan kata kunci di search engine nya, foto-foto yang akan muncul dihalaman pencarian itu berdasarkan keyword yang disematkan pada foto yang kalian submit.

 

Jadi ketika kalian memberikan keyword pada foto itu, usahakan memang keyword yang relevan dengan foto nya, jangan asal ngasih keyword aja, yang penting banyak. Mending keyword sedikit tapi relevan, dari pada banyak tapi keyword nya ngasal, nyepam, nyampah. Kemudian deskripsi foto ini juga penting, biasanya dia lebih ke search engine nya google dan juga informasi penting buat calon buyer.

 

Ok kita lanjut ke kesalahan yang kedua, yaitu cepat menyerah ketika fotonya ditolak, foto ditolak atau dirijek microstock agensi itu hal yang sangat-sangat biasa, yang harus kalian lakukan adalah segera evaluasi kenapa fotonya bisa ditolak dan kalian perbaiki kesalahannya saat kalian mengupload foto selanjutnya.

 

Kalau kesalahannya memang bisa diperbaiki dengan mengedit foto nya, misal ditolak karena foto nya under exposure atau terlalu gelap, kalian bisa edit dengan cara menaikan exposure atau brightness foto nya dan kalian boleh submit ulang fotonya.

 

Kalau semisal kesalahan itu sulit diperbaiki dengan aplikasi editing foto, ya kalian bisa perbaiki ketika motret dikemudian hari, misal foto nya ditolak karena shaky atau foto nya goyang, ya ketika motret usahakan pakai shutter speed tinggi atau klo pakai mode auto, motret nya di tempat yang cahayanya cukup.

 

Kemudian khusus untuk shutterstock sendiri, tahun ini mereka declaire kalau penolakan yang dulunya sering banget akan berubah seiring muncul nya produk baru mereka untuk para buyer, yaitu dataset atau data licensing. foto-foto kalian yang di bawah standar market reguler mereka akan tetap di approved, cuma masuk nya ke data licensing. apa itu data licensing? kalian cek video The Power of Data Licensing Shutterstock, Jual Foto di Internet Jadi Tambah Cuan karena gw udah bahas panjang lebar tentang data licensing dan plus minus nya.

 

Kita lanjut ke alasan yang ketiga, yaitu portofolio masih sedikit tapi mau cepet laku. Untuk kalian ketahui, di internet ini foto kalian akan bersaing dengan puluhan juta atau bahkan ratusan juta foto lainnya, jadi klo foto kalian baru 10 yg di approved, ya masih jauh banget.

 

Gw selalu menyarankan untuk awalan, kalian fokus dulu aja upload foto sebanyak-banyaknya. berapa banyak pastinya foto yang harus diupload? ga ada patokan pasti di angka berapa tapi biar kalian punya target angka foto yang harus dikejar, biasanya gw sarankan di angka 1000, minimal 1000 foto yang di approved. klo sudah 1000 foto tapi belum ada yang terjual, kalian harus evaluasi, evaluasi foto nya apakah secara teknis sudah bagus, apakah motret nya sudah betul atau motret iseng-iseng, evaluasi juga tema fotonya apakah yang banyak dicari oleh buyer atau random.

 

Apakah sebelum 1000 foto, ngga akan ada foto yang terjual? 1000 foto itu hanya angka biar kalian ga bingung, karena memang sama sekali gada patokan diangka berapa foto kita bakal terjual, ada followers gw yang foto nya baru 10 yang approved tapi udah pecah telor, sudah ada yang laku tapi ada juga yang sudah 200 foto approved, sama sekali belum ada yang terjual. jadi ya fokus aja buat upload terus tiap hari.

 

Kemudian kita ke alasan yang keempat, yaitu malas meriset, riset yang gw maksud adalah riset tema-tema foto yang lagi banyak dicari di setiap microstock agensi, klo di shutterstock kalian bisa cek di halaman the shot list atau di menu content brief, atau klo di istock getty images bisa cek brief pada aplikasi kontributor nya.

 

Kenapa ini penting, karena brief-brief yang dirilis oleh microstock agensi ini berdasarkan data, data yang mereka generate dari permintaan buyer. Maka secara logika tema-tema foto ini memang banyak dibutuhkan dan tingkat laku nya lebih besar dibanding foto-foto random yang kita upload.

 

Simpel nya gini, kalian prioritaskan upload foto-foto sesuai brief dari microstock agensi tapi klo mentok, misal ini brief-brief di shutterstok harus pakai model kaukasian, model bule, selain mahal bayar model nya juga ribet, yawdah kalian baru upload foto random, objek apapun yang ada disekitar kalian. Untuk ide foto gw pernah juga bahas di channel youtube gw Youtube.com/Fajrulisme, nanti kalian cek aja ya.

 

Ok sekarang kita ke urutan terakhir atau yang kelima, kesalahan yang tidak boleh kalian lakukan yaitu tidak punya skill fotografi, kalian bisa mencet tombol shutter di kamera atau di HP tapi sebenernya kalian ga faham tehnik motretnya.

 

Ingat temen-temen, produk yang mau kita jual ini foto, jadi mustahil kalian bisa sukses jualan foto di internet klo kalian ga punya skill fotografi, skill fotografi ini wajib dimiliki oleh seorang microstocker, ga bisa ditawar. gw ga faham fotografi tapi foto nya ada yang laku kok? itu beruntung dan tetap ga akan bisa besar penghasilannya. Dengan skill fotografi, foto kalian akan lebih beragam dan secara kualitas akan sangat berbeda dengan orang yang motret tapi tidak menggunakan skill fotografi.

 

Apakah belajar fotografi itu sulit? hmmmm sepengalaman gw sih sama sekali ngga sulit, gw cerita sedikit ya proses gw belajar fotografi.

 

Yang pertama gw pelajari adalah teori dan tehnik motret nya, gw mulai dari belajar tentang segitiga exposure, belajar teori nya dan langsung praktek biar lebih faham. lanjut lagi gw belajar tentang angle di fotografi, angle atau sudut pemotretan di fotografi itu akan membuat foto kalian terlihat lebih menarik, 1 objek yang sama di foto dengan angle yang berbeda akan mempunyai arti dan kesan yang berbeda dan semua nya bisa kalian jual ke internet.

 

Kemudian gw belajar tentang komposisi di fotografi, belajar komposisi ini menyenangkan karena dengan faham banyak komposisi, kalian ga akan bingung, ini motret nya bagaimana ya? bagusnya dari sebelah mana? dan seterusnya. Kemudian karena fotografi ini termasuk ilmu seni, maka gw harus memperkaya referensi gw tentang foto yang bagus secara visual, maka gw akan sering-sering melihat foto-foto yang bagus agar memori gw merekam sampe ke alam bawah sadar, jadi someday gw melihat objek atau dihadapkan pada sebuah moment, gw ga akan bingung harus motret seperti apa.

 

Dimana gw melihat foto-foto “bagus” itu untuk referensi? gw biasanya bakal buka website wider images nya reuters atau reportage by getty atau dulu bostonglobe.com itu punya kanal berita foto dan itu bagus2 banget, kalian juga bisa manfaatin pinterest buat lihat-lihat foto bagus atau bisa juga sering mampir ke blog-blog nya microstock agensi itu sendiri, karena tiap agensi biasanya punya halaman blog yang berisi artikel atau juga foto-foto yang popular di tiap kategorinya.

 

Selain itu, belajar fotografi juga akan memperpanjang nafas kalian ketika jualan foto di internet. Ketika fotografi nanti nya menjadi hobi dan menciptakan foto yang sesuai dengan keinginan kita menjadi hal yang sangat menyenangkan, karna tidak ada lagi yang paling menyenangkan selain motret dan hasil fotonya sesuai dengan keinginan kita, hasil fotonya bagus, komposisi fotonya pas, momen nya dapet, white balance nya sesuai atau editing foto nya sempurna, sudah cukup buat kita untuk menghilangkan strees dan menyalurkan hobi.

 

Di titik itu, foto di approved atau foto terjual itu posisi nya tidak terlalu penting lagi, karena yang paling penting adalah menciptakan foto yang bagus yang sesuai keinginan kita, that’s it. Jualan foto jadi bonus aja, foto di like di sosmed aja kita udah seneng, trus foto nya laku dapet dolar ya tambah seneng lagi, tapi itu cuma sebagai penunjang hobi aja, hobi motret. Faham ya? klo belum faham, nanti kalian akan merasakan nya klo memang mulai belajar fotografi dan jadiin fotografi itu hobi baru yang menyenangkan.

 

Ok ini kayaknya cukup ya, udah panjang lebar, semoga artikel ini bermanfaat dan ada insight yang bisa kalian dapatkan, dan seperti biasanya, klo masih ada yang mau ditanyakan, kalian tulis aja dikolom komentar. Terimakasih

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Discover more from Belajar Jualan Foto Bareng Fajrul Islam

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading